Beragam Makna Lagu Daerah Jawa Tengah
Lagu Daerah Jawa Tengah – Lagu daerah telah menjadi bagian dari keberagaman suku budaya yang ada di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, setiap daerahnya memilliki banyak lagu daerah dengan kekhasan bahasa daerah yang dimilikinya.
Bagitu juga dengan Jawa Tengah, provinsi dengan jumlah 26 kabupaten ini memiliki ragam budaya yang Khas dan juga banyak lagu daerah yang memiliki lirik dan irama yang khas.
Lalu apa saja lagu daerah Jawa Tengah ?
Simak ulasannya di bawah ini.
DAFTAR ISI
Seputar Lagu Daerah Jawa Tengah

Source : 1.bp.blogspot.com
Lagu daerah Jawa tengah berasal dari budaya nyanyian rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi yang sampai saat ini menjadi bagian dari keragaman budaya Indonesia.
Lagu daerah ini berfungsi sebagai sarana atau media hiburan dan media komunikasi masyarakat pada zaman dahulu.
Lagu daerah khususnya lagu daerah Jawa tengah, memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut :
- Liriknya merupakan cerita tentang keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat yang juga dipengaruhi oleh adat istiadat.
- Liriknya sangat serdehana sehingga mudah untuk dipelajari dan tidak membutuhkan pengetahuan mengenai musik.
- Jarang diketahui pencipta atau pengarangnya (noname) karena biasanya lagu daerah disampaikan dari mulut ke mulut secara turun temurun.
- Dalam liriknya biasanya terkandung nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan pelajaran, unsur-unsur sosial, serta keserasian dengan lingkungan hidup sekitar.
- Biasanya sulit dinyanyikan oleh orang yang berasal dari daerah lain karena kurangnya penguasaan dialek/bahasa setempat.
- Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas.
- Lagu daerahnya diiringi dengan music yang berasal dari alat music tradisional daerah tersebut.
Lagu daerah ini biasa dinyanyikan atau diperdengarkan pada tradisi-tradisi tertentu atau untuk keperluan hiburan seperti tarian atau permainan.
Misalnya lagu Cublak Cublak Suweng yang dimainkan untuk permainan Cublak Cublak Suweng.
Judul – Judul Lagu Daerah Jawa Tengah
Menurut informasi yang kami kutip dari beberapa sumber, berikut beberapa judul lagu daerah Jawa Tengah :
- Bapak Pucung
- Cublak Cublak Suweng
- Rumah Kita
- Gek Kepriye
- Gundul Gundul Pacul
- Lir Ilir
- Suwe Ora Jamu
- Jamuran
- Jaranan
- Padhang Wulan
- Gambang Suling
- Ande – Ande Lumut
- Dondong Apa Salak
- Sekolah
- Yen Ing Tawang Ono Lintang
- Stasiun Balapan
- Warung Pojok
- Jangkrik Genggong
- Turi Turi Putih
- Dak Petik Kembang Melati
- Sluku Sluku Bathok
- Sinom
- Pitik Tukung
- Te Kate Dipanah
- Gending Ketawang Ibu Pertiwi
Adapun artikel lainnya seperti : Pakaian Adat Jawa Tengah
Lirik dan Makna Lagu Daerah Jawa Tengah

Source : blorakab.go.id
1. Lir Ilir
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar
Cah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro, dodotiro
Kumitir bedah ing pinggir
Dondomono lumatono
Konggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung padang kalangane
Yo surako, surak hiyo
Lir Ilir adalah lagu yang diciptakan oleh salah satu anggota Walisongo yaitu Sunan Kalijaga yang datang ke tanah Jawa untuk menyebarkan agama Islam.
Oleh karena itu, lagu ini menggunakan lirik dengan kata-kata perumpamaan yang mengandung makna kehidupan yang cenderung mengarah kepada ajaran-ajaran agama Islam.
Seperti pada bagian awalnya yang menggambarkan adanya tumbuhan yang mulai bersemi memiliki makna bahwa iman harus dibangun agar iman tersebut tetap tumbuh dalam diri kita.
Serta terdapat lirik yang menyatakan bahwa anak gembala yang disuruh untuk memanjat pohon belimbing juga mengandung makna yang dalam.
Dimana anak gembala ini memiliki arti pemimpin yang harus mengajak pengikutnya ke jalan yang benar, serta belimbing yang mempunyai 5 sisi melambangkan 5 rukun iman.
2. Gundul Gundul Pacul
Gundul-gundul pacul-cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi dak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratta
Menurut beberapa pihak, lagu gundul gundul pacul diciptakan oleh Sunan Kalijaga, namun banyak pula yang beranggapan bahwa lagu ini diciptakan oleh R.C Hardjoosubroto.
Meskipun lagunya sederhana, namun lirik dalam lagu ini mengandung makna yang dalam.
Gundul berarti kepala plontos melambangkan kehormatan tanpa mahkota dan pacul melambangkan rakyat kecil.
Lagu ini memiliki makna bahwa kehormatan seorang pemimpin terlihat dari bagaimana dirinya memperlakukan rakyatnya.
Lal, jika seorang pemimpin menyelewengkan kewajibannya, maka akan merugikan semua orang tanpa pandang bulu.
3. Gambang Suling
Gambang suling, ngumandhang swarané
thulat-thulit, kepénak uniné
uuuuniné mung
nreyuhaké ba-
reng lan kentrung ke-
tipung suling, sigrak kendhangané
Lagu Gamblang Suling adalah lagu daerah yang liriknya sederhana yang diciptakan oleh Ki Narto Sabdo.
Lagu ini berisi tentang sang pencipta lagu yang kagum akan unik dan indahnya alat musik suling.
Suling atau seruling merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bahan bambu yang diberi lubang serta akan mengeluarkan suara saat ditiup.
Suara yang unik dan merdu inilah yang membuat sang penulis kagum.
4. Cublak Cublak Suweng
cublak-cublak suweng
suwenge ting gelenter
Mambu ketudhung gudhel
Pak Gempong lera-lere
Sapa ngguyu ndelikake
Sir sir pong dele gosong
Sir sir pong dele gosong
Seperti yang telahdisebutkan di atas, lagu Cublak Cublak Suweng biasa dinyanyikan saat melakukan sebuah permainan yang disebut juga sebagai permainan cublak cublak suweng.
Permainan ini biasa dimainkan oleh 4 hingga 12 anak-anak.
Pertama-tama, para pemain melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang berperan menjadi Pak Empo yang akan telungkup di tengah.
Lalu, anak-anak lain meletakkan tangan mereka di atas punggung Pak Empo untuk memindah-mindahkan batu kerikil sambil menyanyikan lagu ini.
Ketika lagu selesai dinyanyikan, para pemain harus mengepalkan tangan mereka dan menyembunyikan batu kerikil tersebut untuk ditebak oleh Pak Empo.
5. Padhang Bulan
Yo ‘pra kanca dolanan ing jaba
padhang wulan padhange kaya rina
Rembulane sing awe-awe
ngelingake aja padha turu sore
Yo ‘pra kanca dolanan ing jaba
rame-rame kene akeh kancane
Langite pancen sumebyar rina
yo padha dolanan sinambi guyonan
Lagu Padhang Bulan berisi tentang ajakan untuk tidak tidur pada sore hari.
Waktu tersebut lebih baik digunakan untuk membangun lingkungan sosial yang baik dengan bermain bersama teman-teman.
Secara filosofis, lagu ini mengandung arti mengajak untuk selalu bersyukur kepada Tuhan YME atas ikmat yang telah diberikan melalui malam yang indah.
6. Jamuran
Jamuran, jamuran, yo ge ge thok
Jamur apa, jamur apa, yo ge ge thok
Jamur payung ngrembuyung kaya lembayung
Sira badhe jamur apa?
Sama seperti Culak Cublak Suweng, lagu Jamuran juga biasa dipergunakan dalam sebuah permainan.
Permainan ini biasa dimainkan oleh anak laki-laki atau anak perempuan berusia 6 sampai 13 tahun.
Pemainnya berjumlah 4 sampai 12 orang dan tak memerlukan alat bantu lain kecuali sebuah tempat yang luas.